Kompetisi WEB Kompas MuDA & Pertamina: Hutan adalah merupakan salah satu yang membuat alam ini tetap stabil terhadap perubahan-perubahan keadaan tanah, lingkungan,cuaca, iklim susunan gas dll.Belum lagi hutan yang didalamnya terdiri dari berbagai macam jenis tumbuhan, hewan merupakan satu kesatuan makhluk hidup yang membuat semuanya menjadi tetap seimbang, bahkan terhadap keamanan dan kenyamanan manusia sebagai pemanfaat hasil dari hutan dan isinya.Banyak kejadian yang sering terjadi akibat dari cara dari pengurusan dan pengolahan hutan yang tidak baik Contohnya Gempa,Longsor, banjir, cuaca, iklim yang tidak tentu dan banyak hal yang sering kita lihat dalam Kehidupan kita.Kita mengenal hutan saat ini ada beberapa jenis antara lain :
Hutan alami
Hutan buatan
Pada dasarnya semua hutan bagaimanapun bentuk dan jenisnya tetap sama karena semuanya mempengaruhi keseimbangan alam dan lingkungan, Hanya saja kita membaginya untuk mengetahui fungsi dan manfaat secara jelas dan nyata. Kita tahu bahwa dihutan itu banyak tumbuhan yang secara langsung memasok oksigen bagi kehidupan seluruh makhluk hidup dimuka bumi ini, kita tahu pula bahwa oksigen itu merupakan udara yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup termasuk kita, kita semua tergantung pada hutan,hutan pun bisa menyerap Karbondioksida (CO2 ) sehingga susunan gas didalam atmosfer tetap seimbang, jika hutan dibakar atau ditebang karbondioksida itu tidak akan terserap hingga akan mengakibatkan perubahan iklim didunia ini menjadi panas, kita secara tidak langsung telah merasakn perubahancuaca dikota-kota besar dan terasa udaranya sangat panas. bayangkan umpama di dunia ini hutan sudah habis ! kemana kita mencari pemasok oksigen untuk kehidupan?apalagi yang akan menyerap karbondioksida (CO2)?
Banyak hal yang perlu kita ketahui dari manfaat hutan selain yang telah digambarkan secara umum diatas
TAK terasa ujian akhir nasional sudah berakhir dan penerimaan murid barupun sudah diambang pintu, sebentar saja waktu berjalan tanpa disadari, melanjutkan usia kita, membesarkan anak-anak kita hingga kedunia pendidikan. Namun tak terasa putaran waktu turut memperlebar jurang perbedaan kita dahulu dengan zaman anak-anak kita sekarang.
Anak-anak sekarang lebih tertarik kepada teknologi terkini, canggih dan lebih meng-asyikan, yang semakin murah dan mudah didapat seperti computer, internet, telpon selular, play station dan macam-macam lagi yang merubah alam pikiran serta cara berpikir yang kadang kala tak sesuai dengan usianya.
Kegiatan zaman kanak-kanak bermain di parit dan sungai untuk memancing dan menanggok ikan, menangkap belalang, menjerat burung ataupun bermain patok lele mungkin telah berakhir, terutama bagi anak-anak dikawasan perkotaan. Dengan tidak mengkambing hitamkan teknologi, namun faktor-faktor diatas dapat melahirkan generasi yang kurang peduli terhadap alam sekitarnya? Atau mungkin saja akan terjadi sebaliknya?
Selain dirumah, sekolah adalah tempat paling sesuai untuk membentuk kepribadian serta persepsi mereka terhadap alam sekitarnya. Lalu timbul pertanyaan yang selalu mengganjal dihati yaitu “mampukah sistim pelajaran di sekolah sekarang membimbing anak-anak kita menjadi generasi yang tahu bagaimana menghargai lingkungan hidup serta alam disekitarnya?”.
Untuk melestarikan alam dan memulai cara hidup yang mesra terhadap lingkungan pada masa yang akan datang, sistim pendidikan alam dan sekitarnya harus diwujudkan dan dikembangkan secara meluas di sekolah-sekolah. Pendidikan ini harus merupakan suatu pembelajaran untuk memahami interaksi manusia dengan alam sekitarnya, serta bagaimana alam diatur dengan bijaksana dan secara bertanggung jawab kearah kelestarian kehidupan di bumi tercinta ini. Bukankah sekolah tempat yang tepat untuk memulainya ?
Pelindungan kepada alam sekitarnya adalah suatu usaha yang berkepanjangan dan memerlukan komitmen dari berbagai pihak. Sasaran yang paling penting adalah terhadap generasi muda, karena mereka inilah yang akan meneruskan dan meluruskan usaha dalam mengurus dan menjaga lingkungan serta yang lebih penting lagi bahwa generasi muda sekarang-lah yang memiliki kemampuan untuk memberikan perlindungan kepada alam disekitar kita, karena dengan memanfaatkan tekhnologi canggih saat ini mereka dapat menerawang didunia maya internet untuk tukar-menukar informasi, pengalaman-pengalaman orang dari berbagai belahan bumi dalam melestarikan lingkungan hidup serta alam sekitarnya.
Walaupun pendidikan alam ada diterapkan disekolah-sekolah tertentu, namun pokok persoalannya haruslah bermula dari rumah dari ayah ibu sendiri yang merupakan model dan menjadi aspirasi untuk dicontoh oleh anak-anak kita. Bagi anak-anak memiliki ayah yang punya kegemaran memancing ikan, mungkin cukup beruntung karena akan mendapat pelajaran dan pengalaman yang berguna untuk menghayati keindahan alam pada saat dibawa ayahnya sesekali pergi memancing. Dalam hal ini si ayah hendaklah menunjukan contoh yang baik, misalnya semua sampah hendaklah tidak dibuang ke dalam air, menyanyangi ikan dengan melepaskannya kembali kedalam air apabila mendapat ikan-ikan dalam ukuran kecil yang menyangkut dipancing atau hanya membawa pulang ikan-ikan yang diperlukan dan dengan batasan ukuran tertentu saja.
Lalu setiap tanggal 5 Juni, sejak tahun 1977, setelah PBB dalam Konfrensi Lingkungan Hidup se Dunia di Stockholm menetapkannya sebagai Hari Lingkungan Hidup se Dunia atau World Environtment Day dan sekaligus ditahun yang sama PBB membentuk suatu badan yang disebut United Nations Environment Program (UNEP) yang bertanggung jawab tentang lingkungan hidup dan juga bertanggung jawab mengenai peringatan World Environment Day setiap tahunnya diberbagai Negara dibelahan dunia ini. Untuk 2011 ini UNEP menetapkan New Delhi, India sebagai pusat peringatan hari Lingkungan Hidup se Dunia dengan mengusung thema “ Forest, Nature at Your Sevice ” sedangkan tahun yang lalu, UNEP telah menetapkan Kigali, Ibu Kota Negara Rwanda, sebagai pusat pelaksanaan World Environment Day 2010.
Ajang peringatan seperti ini, sepertinya layak untuk diperingati, apalagi melihat kondisi bumi kita yang kian hari kian parah, namun menjaga lingkungan hidup ini tidak hanya sebatas di tanggal 5 Juni setiap tahun saja. Sebagai warga Negara yang baik, kesadaran untuk menjaga lingkungan hidup ini harus kita tanamkan setiap saat dan terus menerus, apa saja yang bisa kita lakukan demi menjaga lingkungan hidup disekitar kita ?
Banyak, hal yang bisa kita lakukan, bila punya lahan atau pekarangan yang luas, kenapa tidak memulai menanam pohon agar supaya lingkungan tetap hijau. Tidak punya lahan ? cukup menanam bunga dihalaman atau teras rumah juga merupakan suatu alternative yang memiliki tujuan yang sama.
Tidak bisa menanam? minimal kita turut menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga serta memelihara tanaman yang sudah ada. Tidak merusak taman atau pohon – pohon yang tumbuh dipinggir jalan atau taman – taman kota yang ada. Tidak membuang sampah sembarangan. Dengan demikian lingkungan kita akan tetap bersih, terawat dan asri dan tentu saja menghasilkan keindahan serta kenyamanan buat kita.
Kesalahan – kesalahan masa lalu, dengan menebang pohon sembarangan, merusak hutan dan taman yang ada, sudah tidak pantas lagi kita lakukan saat ini, apa lagi dilakukan oleh orang – orang yang memiliki pendidikan dan terhormat, perlu diingat, alam ini adalah warisan dan milik cucu – cucu kita, dan kita hanya meminjamnya saat ini dari mereka, jangan ada cucu kita nantinya mendendangkan penggalan syair lagu ari Iwan Fals,